Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

RANGKUMAN PERKULIAHAN FILSAFAT PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PERTEMUAN #4

Gambar
Oleh: Kintan Limiansi ( S3 PEP Angkatan 2021/ Kelas A/  NIM  21701261017) Dosen Pengampu         :   Prof. Dr. Marsigit, M.A. Jadwal kuliah                 :   Kamis pukul 11.10-12.50 WIB Pertemuan ke-4 mata kuliah filsafat ini diawali dengan luruh ego 3. Luruh ego kali ini terdiri atas 50 pertanyaan. Banyak pertanyaan luruh ego yang membuat saya bingung mengapa jawabannya demikian. Beberapa pembelajaran yang dapat saya petik pada perkuliahan kali ini yaitu: Filsafat merupakan olah pikir. Bertemunya thesis dan antithesis adalah sintesis. Proses bertemunya thesis dan antithesis ini dapat dianalogikan dengan menikah, diskusi, merebus, dan hal lain yang sifatnya adalah pertemuan thesis dan antithesis menjadi sintesis. Filsafat damai adalah mitos, mengapa demikian? Damai di pikiran berarti tidak berpikir. Kondisi tidak berpikir ini disebut mitos. Filsafat perintah atau aba-aba itu adalah determine, artinya jatuh pada. Determine ini boleh disengaja atau tidak, disadari atau tidak. Matahari

RANGKUMAN PERKULIAHAN FILSAFAT PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PERTEMUAN #3

  Pertemuan ke  :  3 (16 September 2021) Nama Mahasiswa: Kintan Limiansi Prodi/Kelas: S3 PEP Angkatan 2021/ Kelas A NIM  :    21701261017 Dosen Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, M.A. Jadwal kuliah  :   Kamis pukul 11.10-12.50 WIB Pada pertemuan ke-3 ini dilakukan Prof. Marsigit memberikan   Luruh Ego 2. Masih sama seperti sebelumnya, Luruh Ego 2 terdiri atas pertanyaan-pertanyaan filsafat dan mahasiswa menjawab secara singkat. Bedanya kali ini pertanyaannya berjumlah banyak, yaitu 41. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berupa komponen-komponen dalam filsafat, seperti komponen kualitatif adalah banyak dan semua, komponen mitos adalah tidak ada tesis, tidak ada antithesis, dan tidak ada sintesis. Dari semua jawaban, hanya sedikit saja yang benar, bahkan beberapa mahasiswa tidak ada jawaban yang benar. Luruh ego semakin menyadarkan saya bahwa filsafat itu belajar pikiran orang lain. Jadi belajar filsafat dapat dilakukan dengan membaca tulisan-tulisan Prof. Marsigit sebagai buah pikira

RESUME BUKU IMMANUEL KANT “The Critique of Pure Reason”

Gambar
 Oleh: Kintan Limiansi ( S3 PEP Angkatan 2021/ Kelas A/  21701261017) Dosen Pengampu:  Prof. Dr. Marsigit, M.A. Buku The Critique of Pure Reason yang ditulis oleh Immanuel Kant adalah buku yang sangat kompleks, tersusun atas 2 sub pembahasan yaitu Elemen Doktrin Transendental dan Metode Doktrin Transendental. Secara umum, isi dari buku dapat digambarkan seperti diagram berikut: Transendental aestetik, analitik, dan dialektik tersebut mengacu pada kapasitas rasio manusia dari berbagai dimensi dan tingkat pengetahuan yang berbeda.  Transcendental aestetik berhubungan dengan sensibilitas, matematika, dan geometri. Efek suatu objek yang dapat dirasakan adalah sensasi, intuisi yang berhubungan dengan objek melalui sensasi disebut empiris. Objek yang belum ditentukan dari intuisi empiris disebut penampilan. Bentuk sensibilitas murni disebut intuisi murni. Intuisi murni adalah substansi, kekuatan, keterbagian, dll. Intuisi empiris adalah keberadaan dan bentuk. Intuisi murni dan empiris ini

RANGKUMAN PERKULIAHAN FILSAFAT PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PERTEMUAN #1

Gambar
  Pertemuan ke-1 ( Kamis/  2 September 2021/  pukul 11.10-12.50 WIB ) Dosen Pengampu:  Prof. Dr. Marsigit, M.A. oleh: Kintan Limiansi ( S3 PEP Angkatan 2021/ Kelas A/  21701261017) Mata kuliah filsafat ini diampu oleh Prof.Dr. Marsigit, M.A. Beberapa poin penting yang dapat saya peroleh dan ketahui pada perkuliahan pertama ini yaitu: Metode perkuliahan ini adalah pemberian tugas. Tujuannya agar lebih meaningfull, mahasiswa aktif dalam berpikir mengerjakan tugas sehingga dapat membentuk pengetahuan dan konsep yang melekat dalam pikiran. Semua tugas dikirimkan secara pribadi (japri) melalui WhatsApp (WA) ke nomor Prof Marsigit dengan file berbentuk PDF dan diberi identitas yang mengandung unsur nama Prof Marsigit, ada nama mahasiswa, ada hari tanggal, dan tahun, ada identitas mata kuliah dan kelas (Filsafat PEP kelas A). Selain dikirimkan melalui WA, mahasiswa wajib menyimpan tugas tersebut pada laptop masing-masing dan menggunggah pada web milik mahasiswa. Keseluruhan tugas pada akhirny

MEMETIK PELAJARAN HIDUP DARI SENI BUDAYA

Gambar
  Resensi Video Ketoprak “Rembulan Kekalang”   oleh: Kintan Limiansi untuk mata kuliah Filsafat Penelitian dan Evaluasi pendidikan dengan dosen Prof. Dr. Marsigit., M.A. sumber:  https://www.youtube.com/watch?v=7IrOG4tbQ84   Seni pertunjukan ketoprak berjudul “Rembulan Kekalang” ini dipentaskan dalam rangka memperingati Dies Natalis UNY ke-54. Di tengah moderenisasi zaman, langkah epic dan menarik dilakukan UNY untuk menyadarkan mahasiswa (generasi muda) pada pertunjukan seni yang syarat makna dan petuah, yaitu pertunjukan ketoprak. Pagelaran ketoprak ini dapat dilihat melalui chanel Youtube dengan link https://www.youtube.com/watch?v=7IrOG4tbQ84 dan penggalan singkatnya dapat dilihat pada Youtube Prof. Marsigit dengan link:  https://www.youtube.com/watch?v=KypuqjKJWX0&list=PLj24888YUbq2Q8Gf6L9hCWJIYBKofnHHm Pemeran ketoprak ini adalah Prof. Marsigit sebagai Pangeran Sepuh Purbaya dan Prof. Sutrisna Wibawa berperan sebagai Pangeran Hadi Mataram, didukung oleh dosen-dosen lain se

RESUME FILSAFAT BAGIAN 1 (Kuliah Filsafat dibawakan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.)

Gambar
Resensi video perkuliahan Filsafat Prof. Dr. Marsigit, M.A yang dapat diakses melalui Youtube pada link:  https://www.youtube.com/watch?v=8t3lalvQbiQ Oleh: Kintan Limiansi Sumber:  https://www.youtube.com/watch?v=8t3lalvQbiQ Sebagai makhluk hidup yang tidak sempurna, termasuk manusia. Terdapat 2 sisi yang bersebelahan dalam kehidupan manusia, yaitu antara apa yang ada di pikiran dan apa yang ada di kenyataan. Kedua sisi ini secara bersamaan menyusun kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia ada kalanya berkesempatan untuk memilih jalan hidup dan tidak memilih jalan hidup. Ketika tidak dapat memilih jalan hidup, mau tidak mau manusia harus menjalaninya, itulah takdir. Namun sebaliknya, disisi lain manusia juga berkesempatan untuk memilih hal tertentu dalam kehidupannya. Ada kalanya dalam kehidupan kita memiliki dan berusaha mencapai sesuaitu yang ideal sesuai pikiran kita, pada kenyataannya harus menghadapi realitas yang bisa jadi bersebelahan dengan idealisme kita. Dalam pikiran manu