MEMETIK PELAJARAN HIDUP DARI SENI BUDAYA
Resensi
Video Ketoprak “Rembulan Kekalang”
oleh: Kintan Limiansi
untuk mata kuliah Filsafat Penelitian dan Evaluasi pendidikan dengan dosen Prof. Dr. Marsigit., M.A.
Pemeran ketoprak ini adalah Prof.
Marsigit sebagai Pangeran Sepuh Purbaya dan Prof. Sutrisna Wibawa berperan
sebagai Pangeran Hadi Mataram, didukung oleh dosen-dosen lain sebagai pemain.
Pemimpin UNY beserta dosen-dosen memberikan teladan kepada mahasiswa untuk
melestarikan budaya dengan terlibat langsung sebagai pemain ketoprak ini.
Harapannya mahasiswa yang menyaksikan ketoprak ini dapat menyadari bahwa budaya
harus dilestarikan dan dimaknai dalam kehidupan.
Ketoprak Rembulan Kekalang bercerita
tentang Pangeran Hadi Mataram yang akan didapuk menggantikan tahta kerajaan
Mataram yang semula diduduki oleh Pangeran Sepuh Purbaya. Namun ada pihak lain
yang iri dan ingin menjadi penguasa, yaitu patih bernama Tumenggung
Pasingsingan. Adik Pangeran Hadi Mataram, yaitu Pangeran Timur jatuh hati
dengan anak Tumenggung Pasingsingan, yaitu Rara Mangli. Tumenggung Pasingsingan
memanfaatkannya untuk berbuat curang guna merebut tahta sebagai raja di
Mataram.
Taktik yang dirancang Tumenggung
Pasingsingan adalah Pangeran Timur harus menjadi raja Mataram jika ingin
menikah dengan Rara Mangli. Hal ini akan memuluskan jalan Tumenggung
Pasingsingan untuk menguasai Mataram. Selanjutnya Pangeran Pasingsingan
berencana membunuh Pangeran Hadi Mataram, namun rencananya telah diketahui
pihak kerajaan sehingga dia dihukum mati. Walaupun kecewa dan marah karena
ayahnya telah meninggal, Rara Mangli tetap meminta Pangeran Timur menjadi raja
Mataram.
Pangeran Hadi Mataram memperingatkan
Pangeran Timur untuk menyadari kesalahannya dan meminta Pangeran Timur untuk
membunuh Rara Mangli. Pangeran Timur meminta maaf dan akan membunuh Rara Mangli,
namun diurungkanlah niat tersebut. Karena dibutakan oleh cinta, Pangeran Timur
tetap menuruti keinginan Rara Mangli dan akan melakukan pemberontakan, termasuk
berani menentang Pangeran Sepuh Purbaya. Pangeran Sepuh Purbaya menasihatkan
Pangeran Timur untuk tidak teledor karena memiliki derajat dan pangkat yang
tinggi, harus tetap “eling lan waspodo”. Pangeran Timur bahkan berusaha untuk
membunuh Pangeran Sepuh Purbaya. Pangeran Timur dibutakan oleh wanita sehingga
tidak lagi mau bersatu pihak dengan keluarganya. Pangeran Timur justru mengejar
pangkat, tahta, deajat dengan perilaku curang akibat terperdaya oleh wanita.
Sikap Pangeran Timur ini tidak dapat menjadi contoh bagi semua orang.
Rara Mangli meratapi nasibnya yang
tidak mendapatkan tahta sesuai harapannya, bahkan telah kehilangan ayahnya.
Semua rencana untuk berkuasa di Mataram gagal dan hidupnya menjadi kacau.
Akhirnya dia memilih untuk mengakhiri hidup.
Berdasarkan cerita ketoprak
tersebut, dapat dipetih nilai kehidupan bahwa ambisi untuk menguasai tahta,
martabat, pangkat, dan derajat yang tinggi namun tidak dengan cara yang bersih
dan baik tentu tidak akan terwujud, justru akan menimbulkan masalah sendiri.
Berperilaku dan berusaha dengan sekuat tenaga dengan cara yang bersih dan
berserah kepada Tuhan tentu akan membuahkan hasil yang baik.
Komentar
Posting Komentar