RESUME FILSAFAT BAGIAN 1 (Kuliah Filsafat dibawakan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.)
Resensi video perkuliahan Filsafat Prof. Dr. Marsigit, M.A yang dapat diakses melalui Youtube pada link: https://www.youtube.com/watch?v=8t3lalvQbiQ
Oleh: Kintan Limiansi
Seseorang
dikatakan mampu berfilsafat jika dia mampu menempatkan diri sesuai ruang dan
waktu di mana dia sedang berada. Manusia memiliki logika yang koheren,
analitik, dan konsisten sehingga mampu membedakan hal yang mungkin terlihat
sama, misalnya laki-laki, pria, ayah. Ketiganya merupakan 1 jenis kelamin,
namun logika manusia mampu membedakan ketiganya berdasarkan fungsi dan perannya
sesuai ruang dan waktu di mana mereka berada. Namun manusia sering kurang pas
dalam menggunakan istilah sehingga tidak sesuai ruang dan waktu. Konsisten
seharusnya ada dalam pikiran, namun digunakan untuk hal-hal yang bersifat
material.
Kunci manusia
dapat bertahan hidup dan tidak menimbulkan masalah kedepannya adalah menguasai
dirinya. Menyadari bahwa manusia memiliki 2 sisi yang bersebelahan yaitu
pikiran dan kenyataan, menyebabkan manusia harus tahu memposisikan pikiran dan
tindakan sesuai ruang dan waktu. Pola pikir manusia berkembang seiring dengan
kematangan usia. Semakin dewasa seseorang, semakin memiliki kematangan dalam
berpikir dan mempertimbangkan suatu hal. Orang dewasa sudah dapat meprediksikan
sesuatu atau menentukan suatu keputusan dengan melihat gejala yang ada, namun
usia anak-anak masih harus melihat bukti atau fakta untuk dapat memutuskan
sesuatu. Inilah yang membedakan antara pola pikir a-priori dan a-posteriori.
Ruang dan
waktu membuat sesuatu tidak ada yang sama persis secara sempurna, bahkan
diri kita sendiri. Jika kita menunjuk diri kita sama antara tadi dan sekarang,
tidaklah tepat. Diri manusia yang sekarang berbeda dengan yang sudah lewat,
karena berbeda ruang dan waktu.
Manusia
dikatakan sadar ketika dia mampu berpikir. Dengan berpikir, akan
terjembatani antara langit dan bumi sehingga muncullah perkembangan ilmu. Struktur
dunia berkembang seiring perkembangan peradaban manusia. Dari archaic sampai
power now yang bercirikan kapitalisme, materealism, pragmatism, liberalism,
lithuitaian. Sebagai manusia jaman power now seharusnya kita tidak memiliki
pola pikir yang sama dengan manusia jaman batu (archaic). Harus mau belajar dan
olah pikir sehingga perbedaan yang terjadi ke depan mengarah ke perubahan yang
semakin baik.
Komentar
Posting Komentar