RANGKUMAN PERKULIAHAN FILSAFAT PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PERTEMUAN #5

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Marsigit, M.A.
 

Kintan Limiansi (S3 PEP Angkatan 2021/ Kelas A/21701261017)

Pada pertemuan ke 5 kali ini, Prof. Marsigit membuka perkuliahan dengan luruh ego 4. Berbeda dengan sebelumnya jika luruh ego dilakukan dengan menjawab pertannyaan kemudian dikoreksi dan ditentukan skornya, kali ini tidak demikian. Setelah mahasiswa selesai menjawab pertanyaan, Prof. Marsigit menjelaskan satu persatu setiap pertanyaan luruh ego. Berdasarkan penjelasan Prof. Marsigit dan diskusi, hal-hal penting yang dapat saya peroleh adalah sebagai berikut.

Di Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, akan erat kaitannya dengan statistika, evaluasi, kuantitatif, kualitatif, validitas, latar belakang, dan kesimpulan. Dari aspek tersebut masing-masing dapat diidentifikasi filsafatnya. Filsafatnya statistic adalah positifisme, utiliarisme, reduksionisme, sintesis, dan idealism. Filsafat evaluasi adalah determinisme atau menimpakan sifat, reduksionisme atau memilih, idealism, judgment, abstraksi dan idealisasi. Abstraksi dimaksudkan dengan memilih. Semua makhluk hidup berabstraksi. Fenomenologi juga memilih kemudian dilanjutkan dengan memutuskan. Selain itu, filsafat evaluasi yang lain adalah epistimologi yang mengandung maksud sesuatu hal itu lahirnya dari mana, oleh siapa, metodenya seperti apa, dan aksiologi yang berkaitan dengan manfaat dari sesuatu. Evaluasi juga harus logis. Evaluator harus santun sesuai ruang dan waktu.

Kuantitatif berkaitan dengan filsafat positifisme, logisisme, idealism, dan judgment. Sedangkan kualitatif berkaitan dengan metafisik. Kualitatif erat dengan filsafat hermenetika, fenomenologi, idealisasi, dan intuisionisme. Komponen hermenetika adalah linear dan siklik. Linear adalah pembahasannya dan siklik adalah pergaulannya. Validitas berkaitan dengan filsafat formal, koherentisme, korespondensianisme, judgement, dan ontology. Filsafat latar belakang adalah takdir, karena sudah terjadi, fatal, dan foundation. Kesimpulan merupakan a posteriori. Sintak aposteriori adalah pengalaman. Filsafat angket adalah antithesis, reduksi, sintesis, ideal, dan determin. Komponen kurikulum adalah hermenitik, sintak, apriori, dan nominalism. Analitik apriori adalah pikiran. Sintatik aposteriori aalah pengalaman. Ilmu itu harus ada unsur pikiran dan pengalaman. Jadi sebenar-benarnya ilmu jika ada pikiran dan pengalaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME BUKU IMMANUEL KANT “The Critique of Pure Reason”

EVOLUSI SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

FOSFORILASI TINGKAT SUBSTRAT